UAS - IBM - DINDA PRATIWI - 170505011094

 UAS - IBM - DINDA PRATIWI - 170505011094

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI


NAMA: DINDA PRATIWI
NIM: 170505011094
KELAS: S1 MTU E


1. Supply chain intermediaries
Kasus ini terjadi dikarenakan semakin banyaknya perusahaan yang menyadari bahwa meraka tidak bisa menangani kompleksitas supply chain management tanpa bantuan pihak perantara (intermediary). Manajemen rantai pasok penting untuk menghubungkan proses bisnis utama di dalam dan di seluruh perusahaan menjadi model bisnis berkinerja tinggi yang mendorong keunggulan kompetitif. Namun perusahaan tidak dapat memenuhi sumber dayanya sendiri secara terus menerus, sehingga dalam hal ini diperlukan pihak perantara (intermediary) untuk membantu memenuhi kebutuhan perusahaan. Hal ini menimbulkan peluang besar bagi penyedia jasa perantara (intermediary) karena manajemen strategis dari seluruh rantai pasokan dengan penggunaan teknologi informasi dan pengetahuan intrinsik menjadi kebutuhan bagi perusahaan. 

Sehingga dalam kasus ini tidak ada yang dirugikan, kedua belah pihak sama-sama diuntungkan. Pada perusahaan yang memiliki intermediary bermanfaat untuk pengirim, memungkinkan perusahaan untuk fokus pada kompetensi tanpa harus berurusan dengan masalah transportasi dan logistik. Sedangkan bagi pihak perantara (intermediary), mereka akan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja sama dengan perusahaan pengguna jasa. 

2. Wholesale intermediary
a. Karena kebanyakan pengguna akhir membeli barang dengan kuantitas kecil dan hal ini dapat mengurangi efektifitas biaya, karena jika pedagang grosir menjual barang-barang satuan akan jauh lebih mahal bagi mereka. Satu-satunya cara pedagang  grosir menghasilkan uang adalah jika pedagang mau membeli barang dalam jumlah besar. Ini dikarenakan pedagang grosir dapat membeli produk dengan harga murah karena bergantung pada kuantitas yang dibeli untuk mendapatkan keuntungannya sendiri. Pedagang grosir menghilangkan biaya tambahan, seperti biaya layanan atau biaya tenaga penjualan, yang biasanya dibayar pelanggan ketika membeli dari eceran.

b. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22/M-DAG/PER/3/2016 Tentang Ketentuan Umum Distribusi Barang.

3. Trend Intermediary
a. Retail  merupakan proses penjualan produk atau jasa kepada konsumen dalam skala kecil atau eceran dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau konsumsi konsumen tersebut. Bisnis retail terbagi dalam 2 kategori, yaitu store based retailing adalah transaksi berlangsung melalui perantara toko retail dan non-store based retailing adalah retail berbasis non-toko biasanya lebih berfokus pada kontak langsung dengan konsumen. Kontak dapat dilakukan secara personal melalui penjualan langsung (direct selling) atau non-personal melalui TV, Internet, email marketing, telepon, atau katalog.

Salah satu contoh store based retail terkenal di indonesia adalah alfamart. Pada akhir 2019, Alfamart sudah mengoperasikan lebih dari 14.000 gerai di Indonesia. Alfamart kini juga memiliki non-store based atau gerai online yang bernama alfacart.com yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.


b. Pertumbuhan Penjualan Ritel Indonesia dilaporkan sebesar -22.9 % pada 2020-05. Rekor ini turun dibanding sebelumnya yaitu -16.9 % untuk 2020-04. Data Pertumbuhan Penjualan Ritel Indonesia diperbarui bulanan, dengan rata-rata 8.8 % dari 2011-01 sampai 2020-05, dengan 113 observasi. Data ini mencapai angka tertinggi sebesar 28.2 % pada 2013-12 dan rekor terendah sebesar -22.9 % pada [Retail Sales Growth.MIN_DATE. Data Pertumbuhan Penjualan Ritel Indonesia tetap berstatus aktif di CEIC dan dilaporkan oleh CEIC Data. Data dikategorikan dalam Global Economic Monitor World Trend Plus – Table: Retail Sales: Y-o-Y Growth: Monthly: Asia.



 
iPrice juga merangkum habit belanja online orang Indonesia pada online retail dengan memanfaatkan data impression dari Google Analytics selama periode Maret 2020 dan Februari 2020. Salah satunya pada produk kesehatan, minat belanja secara online pada produk ini mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada produk kesehatan pencegah virus covid-19.  Source: https://inet.detik.com/cyberlife/d-4971620/tren-belanja-online-selama-pandemi-covid-19-di-indonesia


 
4. Outsourcing & Supply Chain
 a. Metric Kate Vitasek



b. Contoh perusahaan logistik di indonesia yang menggunakan pola outsourcing adalah PT. Kamadjaja Logistics. PT. Kamadjaja Logistics merupakan perusahaan third party logistics terbesar penyedia integrated logistics solution di Indonesia. Kamadjaja Logistics menyediakan solusi logistik komprehensif untuk membantu klien menjalankan bisnis yang lebih produktif. Salah satu klien PT KamadjajaLogistik adalah Unilever. Kerja sama yang dilakukan adalah dalam merancang proses rantai pasokan terpadu yang paling ramping dan gesit untuk mencapai proses efektivitas biaya sambil meningkatkan tingkat layanan. PT Unilever Indonesia telah bekerjasama dengan PT Kamadjaja Logistics sejak tahun 1979. Kamadjaja Logistics merupakan mitra logistik terpercaya bagi kami. Kamadjaja Logistics memiliki kapasitas dan kekuatan proses yang baik dalam melayani distribusi barang Unilever ke seluruh Indonesia. Source: https://www.kamadjaja.com/logistic-services/value-added-solutions/






5. Analisa Yield per RPK
Kapasitas seat : 200 seats dengan load factor 90% , maka :

                   200 x 90% = 180 seats

                  RPK of Airline Traffic = total pax x distance

                  =180 x 1000

                  RPK =180.000



                  Yield per RPK = Revenue / RPK of Airline Traffic

                 =27.000 / 180.000

                 =$ 0.15

 Maka Yield per RPK dengan target load factor 90% adalah $ 0.15 per




Komentar